Dua Do’a Dalam al-Qur’an Untuk Mensyukuri Kemerdekaan
Tujuan dari tulisan ini (Dua Do’a Dalam al-Qur’an Untuk Mensyukuri Kemerdekaan) adalah untuk menumbuhkan rasa sadar kita sebagai umat muslim khususnya, bahwa dalam merayakan kemerdekaan harus merupakan kegiatan yang memiliki nilai ibadah disisi Allah Swt, baik yang berhubungan dengan Kesehatan jasmani (Aman Jasad), peningkatan ekonomi (Rezeki) atau bahkan Kesehatan ruhani (keimaan).
Hal ini harus diperhatikan, khusunya bagi para panitia acara perayaan kemerdekaan (Agustusan), Karena tidak semua kegiatan yang sudah mentradisi itu membuat kita bahagia diakhirat nanti, bahkan tidak jarang ditemukan tradisi yang malah menyalahi syariat Ilahi, seperti joget-joget, berkumpul antara perempuan dan laki-laki tanpa dibatasi, terbukanya aurat yang sudah jelas harus ditutupi. Semoga isi dua doa Nabi ini memberikan sentuhan ruhani bagi para pembaca setelah mendapatkan hidayah dari Ilahi.
Baca Juga : IKN dan Jokowi: Tala’ah Geografis Al Mansur dan Ibu Kota Baghdad
Pertama Doa Nabi Ibrahim Agar Negeri Senantiasa Aman:
رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Sayyidina Nabi Ibrahim berdoa, ”Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang aman dari rasa takut dan perasaan yang terancam dan berilah penduduknya yakni orang-orang yang beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian diantara mereka berupa buah-buahan. Dia berfirman, “Adapun hamba yang kafir maka akan kami berikan (juga) rezeki itu akan tetapi hanya sedikit (di dunia) kemudian akan aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruknya tempat Kembali.
Kandungan Doa Nabi Ibrahim ini terdapat beberapa poin penting:
Pertama, permohonan negeri yang aman, tentunya aman disini dalam banyak hal, aman dari ancaman penjajah (keamanan fisik), aman dari kesesatan (iman atau aman ruhani) yakni kegiatan yang tidak menyalahi syariat Ilahi.
Kedua, permohonan rezeki yang melimpah (وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ) agar bisa dinikmati oleh penduduknya. Nabi Ibrahim tidak berdoa hanya untuk dirinya pribadi, akan tetapi untuk semua penduduk negerinya, dari sini kita sadar, bahwa derajat Nabi Ibrahim sangat tinggi disisi Allah Swt itu karena kepeduliannya kepada masyarakat sekitarnya khususnya uang berada di negerinya.
Ketiga, lanjutan kalimat dalam doa ini (وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا) merupakan jawaban Allah yang menegaskab bahwa orang-orang kafirpun akan diberikan nikmat yang diminta oleh Nabi Ibrahim akan tetapi hanya bersifat sementara (hanya di dunia), kemudian setelah itu, akan diseret kedalam neraka, itulah tempat yang tidak nyaman walaupun di dunia aman. Oleh karena itu kita harus sadar bahwa tidak semua yang nyaman di dunia juga nyaman di akhirat kecuali mendapatkan Rahmat Allah Swt.
__________________________
Baca Juga
- IKN dan Jokowi: Tala’ah Geografis Al Mansur dan Ibu Kota Baghdad
- Hakikat Cinta dalam Perspektif Tafsir Asy-Sya’rawi
- Mengenal Ilmu Studi Quran : Dari Zaman Klasik Hingga Kontemporer
- Mendidik dengan Hati, Cinta dan Doa Ala Rasulullah Saw
- Mengurai Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah dalam Al-Quran dan Hadits
- Dilema Perjodohan: Menyelami Perspektif Islam Antara Cinta, Ketaatan, dan Kebahagiaan
- Masih Belum Terlambat, Kiat Berburu Malam Lailatul Qadr
- Antara Pengetahuan Konseptif dan Asensif
__________________________
Kedua Doa Nabi Sulaiman Agar Diberi Pantujuk dan Rasa Semangat Untuk Mensyukuri Nikmat
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ ١
“Ya Tuhanku berilah kami ilham dan rasa semangat agar bisa mensyukuri nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan berilah juga aku ilham dan rasa semangat agar aku bisa mengerkaan agenda aktivitas yang Engkau ridlai dan masukkanlah kami dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Kandungan Doa:
Pertama: (اَوْزِعْنِيْٓ) Keinginan dan rasa semangat untuk berbuat kebaikan itu harus diminta, diantara kebaikan itu adalah pandai berterimakasih, khusunya pandai berterimakasih kepada Allah yang telah memberikan nikmat aman hidup di negeri Indonesia ini.
Kedua: (عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ) harus kita sadari, kita harus menyertai orang-orang yang telah berjasa kepada kita dalam do akita, agar nikmat itu juga bisa dirasakan oleh mereka, seperti teman muslim, guru khusunya orang tua kita.
Ketiga: bentuk rasa Syukur atau bentuk terimakasih kita kepada-Nya itu harus sesuai dengan harapan-Nya. وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ Nabi sulaiman memohon kepada Allah agar Agenda Aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk terimakasinya merupakan agenda aktivitas yang dapat membuat-Nya ridla, tentunya tiak menyalahi larangannya.
Keempat: وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ tidak ada perkumpulan yang bermanfaat kecuali berkumpul dengan orang-orang shaleh. Diakhir doanya, Nabi Sulaiman memohon kepada allah agar dimasukan dalam golongongan atau komunitas orang-orang shalat. Hal ini karena tidak pengaruh yang lebih besar daripada semua perkumpulan. Perkumpulan ada Pendidikan paling berpengaruh kepada seseorang. Oleh karena itu sensantiasalah memohon kepada Allah agar bisa selalu berkumpul di komunitas orang-orang yang shaleh.
Semoga dua doa Nabi dan kadungaanya bisa membuat kita tergerak untuk melakukan hal-hal yang positif dan tidak sia-sia disisi-Nya. Amien…
Refrensi: Tafsir Tabari