Rahasia Kecerdasan
Disela-sela saya ngaji kitab Shahih Muslim, pada Syaikhina K.H Ihya Ulumudin, K.H Ihya mengkisahkan salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yang masih anak-anak tapi sudah mendapatkan posisi spesial di hati Rasulullah ﷺ. dia adalah Ibnu Abbas ra.
Ibnu Abbas adalah ponaan Rasulullah ﷺ, putra dari Lubabah binti al-Harist yang merupakan saudari Ummi Maymunah binti al-Harist Istri Rasulullah ﷺ. Ibnu Abbas dipasrahan untuk membersamai dan belajar kepada pamannya sendiri yakni Rasulullah ﷺ.
Dalam riwayat, Ibnu Abbas sudah mondok di kediaman Rasulullah ﷺ sejak kecil, sebelum berumur sepeuluh tahun, dan terus membersamai Rasulullah ﷺ , belajar dan melihat keseharian Rassulullah ﷺ sampai Rasulullah wafat. Dalam riwayat Ketika Rasulullah wafat, Ibnu Abbas masih berumur 10 tahun, dalam riwayat lain kurang lebih berumur 15 tahun. Ini menendakan bahwa Ibnu Abbas sudah mondok sejak kecil.
Dikisahkan dari Ibu Abbas, pada saat Rasulullah ﷺ hendak berwudlu, aku menaruh ember yang berisi air untuknya, Rasulullah ﷺ bertanya, siapa yang menyediakan ember yang berisi air ini, “Ibnu Abbas Ya Rasul, jawabku. Kemudian Rasulullah ﷺ mendoakanku, Ya Allah berikanlah pemahaman yang baik untuk Ibnu Abbas dalam masalah agama dan berilah pemahaman juga tentang takwil.[1]
Dalam kisah lain,Ibu Abbas bercerita, disaat aku hendak shalat malam bersama Rasulullah ﷺ, aku berada di belakang, lalu Rasulullah ﷺ memanggilku agar sejajar shafnya. Setelah selesai shalat, aku bertanya, ya Rasulullah ﷺ, “Apakah pantas seseorang shalat sejajar denganmu, yang dikaruniai Allah ﷻ, (mendengar itu) Rasulullah ﷺ berdoa kepada Allah untukku, agar menambahkan pemahaman dan ilmu untukku.
Kisah-kisah ini menunjukan ada tanda-tanda kecerdasan pada diri Ibnu Abbas, karena terkadang kecerdasan seseorang bisa terlihat dari perilakunya, aktivitas kesehariannya. Kepekaannya dalam memenuhi kebutuhan social dan dirinya. Artinya, kecerdasan tidak selalu dinilai dari bagaimana seseorang pandai merangkai struktur kalimat dan cara bicaranya. Begitulah yang ditampilkan oleh Ibnu Abbas, santri muda Rasulullah ﷺ yang dapat memehami apa-apa yang dibutuhkan oleh Rasulullah ﷺ.
Disamping Ibnu Abbas mendapatkan barakah Khidmah kepada paman dan sekaligus gurunya (Rasulullah ﷺ ), Ibnu Abbas juga mendapatkan doa-doa khusus dari Rasulullah ﷺ, sehingga sempurnalah belajar dan khidmahnya, bahkah Rasulullah ﷺ juga memberinya gelar turjumanil qur’an yakni sebagai ahli dalam ilmu al-qur’an.
[1] Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Shahih Muslim Ensiklopedia hadits, trans. oleh Masyhari Wijaya Tatam (Jakarta: Almahira, 2011).