Mengenal Allah dengan Akal : Menjawab  Kritik Mengenal Allah itu karena Allah
4 mins read

Mengenal Allah dengan Akal : Menjawab Kritik Mengenal Allah itu karena Allah

Assalamualaikum, mohon maaf saya mau kritik, tentang mengenal Allah itu wajib / syari’at. Manusia mengenal Allah itu karena Allah yang memperkenalkan diri kepada manusia, karena tidak mungkin ada mkhluk yang tau kepada penciptanya kecuali penciptanya memberi pengetahuan. Karena yang maha mengetahui itu adalah Allah… jadi kalau ada orang mengenal Allah tanpa Allah yang mengenalkan diri itu muhal.. Kenapa, karena Sifat maha mengenal/mengetahui tanpa di beri tau adalah mutlak sifat Allah,
Dan media Akal yang anda sebut tidak bisa atau hanya opsi menjadi media mengenal Allah… Menurut saya itu kurang tepat.. Mohon maaf ini sekedar kritik bukan menyalahkan pemahaman.

Alhamdulillah sudah ada kritik untuk tulisan kami yang berjudul “Media Mengenal Allah SWT.” Berikut beberapa kesimpulan kritikan yang saya pahami dari tulisannya. Semoga pemahaman saya terhadap teks kritik tersebut tidak strawman fallacy.

(Mustahil mengetahui Allah disyari’atkan atau diwajibkan, karena mengetahui Allah merupakan kehendak Allah, bahkan jika Allah tidak berkehendak untuk diketahui atau dikenal maka siapapun tidak akan pernah mengenal Allah)

Jawaban: narasi yang dilontarkan oleh pengkritik tersebut  sama saja dengan perkataan seorang yang berusaha mengingkari kewajiban shalat dengan dalih karena shalat merupakan perbuatan, Sedangkan yang menjadikan manusia bergerak dan bertindak adalah Allah SWT. Dengan sederhana bisa dikatakan “yang menciptakan perbuatan manusia adalah Allah SWT. Sedangkan shalat adalah perbuatan, maka tindakan berupa shalat yang dilakukan oleh manusia adalah ciptaan Allah. Sehingga, sangat mustahil Allah mewajibkan sesuatu yang diwujudkan oleh Allah sendiri”

Sepemahaman saya, nalar orang yang mengkritik tersebut bisa dinarasikan “mengenal Allah adalah perbuatan, sedangkan perbuatan yang notabenenya aksiden merupakan ciptaan Allah, maka mengenal Allah merupakan sesuatu yang diciptakan dan diwujudkan oleh Allah sendiri dalam diri manusia, sehingga tidak mungkin diwujudkan”.

_________________________

Baca Juga

__________________________

Memang seluruh perbuatan dan tindakan manusia merupakan hasil dari kehendak Allah, jika Allah berkehendak maka wujud, jika tidak, maka mustahil ada. Yang menjadi obyek wajib (dilakukan mendapat pahala dan ditinggalkan mendapat dosa) terletak pada kasab-nya (keinginan manusia yang bersamaan dengan pekerjaan tersebut). Narasi lebih mudah: Yang menciptakan gerakan solat adalah Allah, manusia menginginkan perbuatan tersebut dengan menggunakan alat yang berupa tubuhnya, sedangkan yang menciptakan keinginan untuk salat dalam diri manusia adalah Allah, kebersamaan antara dua ciptaan Allah ini dalam diri manusia dinamakan Kasab yang menjadi tolak ukur diberikan pahala dan dosa. Kok bisa tuhan mewajibkan sesuatu yang perbuatan dan keinginan untuk melakukannya adalah ciptaan Allah? Jawabannya:

لا يسئل عمل يفعل وهم يسئلون

“Tak perlu menanyakan sesuatu yang Allah perbuat, tapi perbuatan mereka yang akan ditanyakan”

“Yang mewujudkan pengetahuan dalam diri manusia adalah Allah, manusia menginginkan untuk mengetahui Allah, sedangkan alat mengetahui Allah adalah otaknya, yang mewujudkan keinginan untuk mengetahui Allah dalam diri manusia adalah Allah sendiri. Kebersamaan antara mengetahui dan keinginanannya merupakan Kasab yang menjadi obyek wajib (dosa dan pahala). Alat atau bahan atau tempat bersemayamnya pengetahuan tersebut ada didalam otak atau akal, bukan didengkulnya.

Saya sudah mengatakan bahwa alat mengetahui Allah atau media mengenal Allah adalah akal manusia, sedangkan yang mewajibkan mengenal Allah adalah Allah sendiri dalam firman-Nya dalam Al-Qur’an. Ibarat ibadah kepada Allah seperti shalat, alat untuk melaksanakan ibadah seperti shalat adalah tubuh kita ini, sedangkan yang mewajibkan salat adalah Allah.

Mengenai masalah “mustahil Allah diketahui jika Allah tidak mengingini” maka ini kembali pada pertanyaan “apakah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Allah akan terjadi?”

Mungkin pembaca harus lebih intens memahami tulisan yang saya sajikan.

Author

Leave a Reply