Mengurai Keutamaan 10 Hari Bulan Dzulhijjah dalam Al-Quran dan Hadits
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke 12 dalam kalender Islam yang banyak memiliki keistimewaan dan keutamaan dalam Islam. Selain karena di bulan Dzulhijjah ada rangkaian pelaksanaan rukun Islam yang kelima yaitu Haji dan pelaksanaan ibadah kurban, pada sepuluh hari pertama bulan ini juga memiliki keutamaan yang sangat besar dalam Islam sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits..
Dalam tulisan ini, penulis akan mencoba membahas keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah berdasarkan Al-Quran dan hadis.
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah dalam Al-Quran
1. Al-Qur;an Surah Al-Fajr:
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Fajr ayat 1-3
وَٱلۡفَجۡرِ ١ وَلَیَالٍ عَشۡرࣲ ٢ وَٱلشَّفۡعِ وَٱلۡوَتۡرِ ٣
“Demi fajar, demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil” (QS. Al-Fajr: 1-3).
Para ulama tafsir seperti Ibnu Katsir dan Al-Qurthubi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “malam yang sepuluh” adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Imam at-Thabari dalam tafsirnya Jami’ul Bayan Fi Tafsir Al-Qur’an menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan genap adalah hari Nahr yakni tanggal 10 Dzulhijjah. Sedangkan yang dimaksud dengan ganjil dalam ayat di atas adalah tanggal 9 Dzulhijjqh yakni hari Arafah
Dalam ayat di atas Allah mengawali firman-Nya dengan qasam (sumpah). Dalam kajian Ulum Al-Qur’an, Qasam (sumpah) adalah salah satu metode Al-Qur’an yang digunakan untuk menguatkan dalil argumentasi khususnya bagi mereka yang kurang atau tidak mempercayai dan mengingkari sebuah berita atau informasi penting. Hal Ini menunjukkan betapa agung dan istimewanya 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sehingga Allah bersumpah dengan malam-malam tersebut.
Yang lebih menarik adalah Allah bersumpah dengan kata malam bukan dengan kata siang. Ini menunjukkan bahwa malam adalah waktu yang lebih utama untuk bertaqarrub kepada Allah Beribadah di malam hari merupakan waktu yang paling baik dan lebih efektif untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan siang hari dimaksimalkan untuk berikhtiar untuk mencari rizki dan penghidupan (ma’isyah). Di samping itu, peristiwa Mi’raj Nabi (Pendakian spiritual Nabi Muhammad saw untuk bertemu langsung dengan Allah) juga terjadi di malam hari
2. Al-Qur’an Surah Al-Hajj
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
Dan serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (QS. Al-Ḥajj : 27)
Ayat ini menekankan pentingnya pelaksanaan ibadah haji yang sebagian besar ritusnya dilaksanakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
——————-
Baca Juga
- Mendidik dengan Hati, Cinta dan Doa Ala Rasulullah Saw
- Masih Belum Terlambat, Kiat Berburu Malam Lailatul Qadr
- Dilema Perjodohan: Menyelami Perspektif Islam Antara Cinta, Ketaatan, dan Kebahagiaan
- Ramadhan Bulan Al-Qur’an
- Benarkah Karakter Manusia Bisa Berubah Menurut Islam
——————-
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah dalam Hadis
1. Hadis dari Ibnu Abbas:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ “. يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ (رواه أحمد)
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari ini.” Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (Musnad Ahmad).
2. Hadis dari Abdullah bin Umar
عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ” مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ، مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ (مسند احمد)
Dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai oleh-Nya untuk beramal shalih di dalamnya selain dari hari-hari sepuluh ini, maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad).
3. Hadis Puasa Arafah
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ (رواه الترمذي)
Rasulullah SAW bersabda: “Puasa pada hari Arafah, sesungguhnya aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.” (HR. Tirmidzi).
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang termasuk dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan memiliki keutamaan yang besar.
Amalan yang Dianjurkan pada 10 Hari Pertama Dzulhijjah.
1. Berpuasa
Disunnahkan untuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah. Puasa pada hari ini disunahkan bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan haji. Sedangkan bagi jamaah haji tidak disunnahkan untuk berpuasa karena pada tanggal 9 Dzulhijjqh merupakan puncak dan inti dari haji sebagimana sabda Rasulullah saw
الْحَجُّ عَرَفَةُ (رواه الترمذي)
Haji itu adalah Wukuf di Arafah.(HR. At-Tirmidzi)
Kata ‘Arafah (عرفة) itu bermakna “mengenal” atau “mengetahui”. Yang pada intinya bahwa seluruh ibadah manusia merupakan sebuah proses yang bermuara pengenalan diri kepada Allah s.w.t, ma’rifatullah (معرفة الله ) dan pengenalan terhadap diri sendiri sebagai hamba Allah.
2. Berdzikir
Memperbanyak tahlil (la ilaha illallah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (alhamdulillah) sebagaimana disebutkan dalam hadis dari sahabat Ibnu Umar di atas.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas amal shaleh
Meningkatkan ibadah baik yang sifatnya sosial maupun personal seperti memperbanyak sedekah shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah
4. Berkurban
Berkurban pada Idul Adha bukan hanya bentuk ketaatan tetapi juga wujud dari kepedulian sosial. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan keluarga, sehingga mempererat hubungan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.
4. Shalat Hari Raya Idul Adlha
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Idul Adha dengan melaksanakan shalat idul Adha berjamaah di masjid-masjid dan musholla. Hari raya ini disebut juga sebagai hari raya kurban. Pada hari ini, umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat besar berdasarkan dalil dari Al-Quran dan hadis. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih dan mendekatkan diri kepada Allah SWT pada waktu-waktu ini khususnya di malam hari. Semoga kita semua dapat memanfaatkan waktu yang penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya. (ADMIN)
Daftar Pustaka : Al-Quran al-Karim, Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan At-Tirmidzi, Musnad Ahmad, Tafsir Jami’ul Bayan Fi Tafsir Al-Qur’an, dan Tafsir Ibnu Katsir.